Friday, August 26, 2011

INDONESIA MUSEUM @ TMII GARDEN

MUSEUM INDONESIA ...di TMII



oleh Sylvana toemon


            Museum Indonesia terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tak jauh dari kantor pengelola TMII. Pintu utama museum ini menghadap ke selatan. Desain ekteriornya mengadaptasi arsitektur Bali yang mewakili Indonesia di mata dunia. Nuansa Bali sudah terlihat mulai gapura di sebelah depan.

            Museum ini buka setiap hari Selasa sampai Minggu, pukul 08.00 – 16.00 WIB. Waktu pengoperasiannya sama seperti semua wahana yang ada di TMII, libur setiap Senin. Jadi, kalau mau mengunjungi museum ini di hari senin, sia-sia saja. Untuk penggunaan tempat pada hari Senin masih memungkinkan dengan perjanjian tertentu dengan pengelola.

            Untuk masuk dan menikmati koleksi museum ini, harga tiket masuknya cukup murah, hanya Rp 5000 saja. Untuk yang membawa kamera, dikenakan biaya tambahan untuk tarif pemotretan sebesar goceng juga. Pada saat kunjungan ke sana, ada beberapa orang yang berdebat tentang tarif memotret ini. Beberapa orang yang membawa kamera pocket komplain ketika ada rombongan lain yang saling memotret dengan menggunakan HP tapi tidak diminta bayar.
            “Sesuai peraturan, yang bayar tiket hanya yang bawa kamera.” Kata penjaga loket menjelaskan alasannya.
            Bila ditimbang-timbang dengan teknologi jaman sekarang, memang tidak adil bila tiket memotret hanya dikenakan pada orang-orang yang ‘benar-benar membawa kamera’. Teknologi yang menempel pada alat komunikasi bernama HP itu tidak kalah canggihnya dengan teknologi pada kamera pocket. Aku, yang juga membawa kemera pocket kecil, akhirnya juga membayar tiket memotret. Harga Rp 5.000 sebenarnya tidak seberapa dibanding dengan apa yang ada di dalam museum ini. Apalagi bangunan ini berpendingin udara yang cukup adem. Hitung-hitung kaya bayar parkir di mall lah....


            Di halaman museum sudah banyak benda-benda menarik yang mengundang para pengunjung untuk memotret. Kolam dengan patung naga penjaganya segera menyambut pengunjung yang datang. Bunga teratai yang berkembang indah turut menghiasi taman ini.Patung monyet yang bertumpuk-tumpuk juga mengundang anak-anak kecil untuk mempraktekkan pelajaran berhitungnya, menghitung jumlah monyet.


Lantai 1 : Bhinneka Tunggal Ika                                             
            Masuk di lantai 1 ini langsung disambut oleh patung Garuda yang menghadap ke kanan dengan tulisan Bhinneka Tunggal Ika.  Lambang ini juga sebagai petunjuk apa yang akan disajikan di lantai ini.

Lantai 1 ini berisi aneka pakaian adat Nusantara dalam bentuk diorama seukuran badan manusia. Lemari-lemari kaca berisi boneka dengan pakaian adat itu kebanyakan adalah pakaian pengantin dan figurnya ditampilkan berpasangan lelaki dan perempuan. Terlihat ada perwakilan pakaian adat dari masing-masing provinsi di Indonesia. Untuk semua suku yang ada sepertinya tidak bisa tertampung karena keterbatasan tempat.


Di lantai ini juga ada kain batik yang menggambarkan tokoh-tokoh wayang yang ada. Kain ini berada agak di ujung ruangan dan hampir tidak terlihat.


Terdapat juga lukisan Citra Indonesia, sebuah lukisan peta Indonesia dengan gambar-gambar kekayaan yang dimiliki masing-masing daerah. Lukisan yang didominasi warna biru laut ini menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia yang terdiri dari laut.

Tak jauh dari situ terdapat setting pertunjukan wayang lengkap dengan gamelan dan boneka-boneka penabuhnya. Boneka penabuh ini mengenakan pakaian adat Jawa lengkap dengan blangkonnya. Untuk setting pertunjukan ini, sepertinya untuk pertunjukan wayang kulit. Untuk informasi aneka wayang lainnya, bisa dilihat di Museum Wayang di daerah Kota.




Lantai 2: Kehidupan Sehari-hari
            Di lantai 2 kita disambut oleh miniatur kereta sapi lengkap dengan sapinya yang berwarna putih. Lantai ini mau menggambarkan kehidupan sehari-hari bangsa kita. Penggambarannya dalam bentuk diorama yang mengelilingi ruangan itu.


Kamar pengantin dan dapur dari beberapa daerah di Indonesia digambarkan di sini untuk mewakili interior rumah-rumah di Indonesia. Dipajang pula alat-alat yang digunakan sehari-hari seperti alat penangkap ikan, alat memasak dan alat musik.

            Selain kegiatan sehari-hari yang bersifat jasmani, ada juga penjelasan untuk kegiatan ritual rohani. Penjelasan hal ini lebih banyak dalam bentuk tulisan dan foto. Terdapat juga aneka bentuk tulisan dari berbagai daerah.
Lantai 3: Karya Seni
            Lantai 3 ini menampilkan karya seni dari berbagai daerah di Indonesia. Karya seni yang ditampilkan ada yang berupa alat-alat untuk dipakai ataupun hanya sebagai hiasan. Ada juga batik tradisional, tenun, perhiasan, senjata. Juga ada aneka keramik berbentuk guci.


            Ruangan lantai teratas ini dikelilingi oleh lemari-lemari peraga dan beberapa rak pajangan di tengah-tengah. Rak pajangan di tengah ukurannya lebih kecil, lebih pendek dari manusia dewasa dengan penempatan miring-miring. Dalam rak-rak ini dipajang aneka perhiasan dan mata uang yang pernah berlaku di Indonesia.
            Yang menjadi sentral dari ruangan ini adalah patung naga dari kayu berwarna gelap yang menjulang sampai ke puncak bangunan. Patung naga ini mempunyai 4 sisi bermuka naga yang sama. Sosoknya yang hitam gelap namun menawan itu ternyata juga sanggup membuat anak-anak kecil menangis.


            Secara umum, museum ini sudah cukup menampilkan seluruh Indonesia seperti nama yang disandangnya, Museum Indonesia. Keadaan koleknya cukup terawat dan bersih. Penjelasan tentang pajangan juga cukup jelas terbaca. Dan yang pasti, museum ini bisa mnejadi tempat ngadem yang nyaman di tengah penjelajahan ke taman yang kalau ditempuh dengan kaki ternyata tidaklah mini itu
Sumber : Sylvana toemon

No comments: